Skip to content
berita harian terbaik
Menu
  • Home
  • Sains
  • Kesehatan
  • Teknologi
  • Hiburan
  • Bisnis
  • Olahraga
  • hewan peliharaan
  • memasak
  • tentang kami
Menu
Lubang hitam di pusat galaksi Bimasakti yang dipotret oleh para astronom di Event Horizon Telescope.

Bagaimana Teleskop Super EHT Memotret Lubang Hitam di Luar Angkasa? – Semua Halaman

Posted on July 23, 2022 by 63zvg

Teleskop Horizon Acara

Lubang hitam di pusat galaksi Bima Sakti seperti yang ditangkap oleh para astronom di Event Horizon Telescope.

Nationalgeographic.co.id—Pekan lalu, Event Horizon Telescope (EHT), berhasil mengungkap lubang hitam raksasa yang dijuluki Sagitarius A*. Keberadaan EHT sangat membantu manusia dalam mempelajari benda-benda angkasa misterius tersebut.

Melalui jaringan antena radio, EHT dirancang untuk mendeteksi berkas cahaya saat materi menghilang ke dalam mulut lubang hitam. Teknologi tersebut cukup ampuh untuk melihat benda seukuran bola golf di bulan.

Jadi, apa itu EHT dan bagaimana teknologinya bekerja?

Dilaporkan dari Phys.orgdalam artikel berjudul Menjepret lubang hitam: Cara kerja super-teleskop EHT. EHT adalah jaringan antena lintas dunia yang membentuk teleskop virtual, dengan ukuran selebar Bumi, atau sekitar 10.000 kilometer. EHT diluncurkan pada tahun 2015 yang melibatkan 80 lembaga astronomi yang berbeda.




Pada 2019, EHT menangkap gambar pertama lubang hitam bernama M87* di galaksi yang jauh dari galaksi kita. Secara teori, mengamati lubang hitam tidak mungkin, karena tidak ada cahaya yang bisa lolos. Namun EHT telah menemukan solusinya.

Teknologi ini menangkap kilatan cahaya ketika materi seperti planet, puing-puing, dan apa pun yang mendekatinya, tersedot ke dalam lubang hitam. Ini disebut cakrawala peristiwa.

“Kami dapat mendeteksi siluet lubang hitam dengan latar belakang gas dan debu yang bersinar,” kata Frederic Getho dari Institut Radio-astronomi Milimetrik Prancis-Jerman, di Phys.org.

Ahli kosmologi Inggris Stephen Hawking pernah menggambarkan cakrawala peristiwa dengan perumpamaan menyeberangi Air Terjun Niagara dengan kano, “jika Anda melewati air terjun, masih mungkin untuk melarikan diri jika Anda bergoyang cukup keras. Namun, begitu Anda melewati bibir air terjun, tidak ada jalan kembali sama sekali.”

Bagaimana EHT Melihat A* Segetarius

Awan materi berputar-putar di sekitar lubang hitam, dapat dilihat menggunakan gelombang milimeter. Gelombang ini hanya dapat dibangkitkan menggunakan radioteleskop, bentuknya mirip dengan antena TV, tetapi dirancang jauh lebih besar.

Bukan tanpa alasan, memang membutuhkan ukuran yang besar untuk bisa mendeteksi sinyal radio lemah yang dipancarkan oleh objek yang sangat jauh dari Bumi.

Hingga saat ini, belum ada satu pun teknologi radioteleskop yang memiliki resolusi yang cukup tinggi. Jadi para astronom menggunakan interferometri, yang menggabungkan sepasang antena radio yang disesuaikan pada objek yang sama di langit untuk membuat interferometer atau teleskop “virtual”. Hal ini memungkinkan detail halus terlihat, seperti pada lensa zoom kamera.

Baca juga: Astronom Akhirnya Berhasil Memotret Lubang Hitam di Pusat Bima Sakti

Baca Juga: Cara Terbaru Mengukur Lubang Hitam: Temukan Pasangan Fused

Baca Juga: ‘Wormholes’ Bantu Jelaskan Paradoks Informasi Black Hole?

Baca Juga: ‘Heartbeat’ Black Hole Tawarkan Wawasan Baru untuk Para Astronom

Bahkan, proyek EHT melangkah lebih jauh, menggunakan teleskop radio di delapan observatorium di seluruh dunia, untuk menciptakan teleskop baru yang lebih kuat. Teknik ini disebut interferometri dasar yang sangat panjang (VLBI).

Saat bumi berputar, masing-masing teleskop menangkap gelombang cahaya yang berbeda dari materi yang dipancarkan di sekitar lubang hitam. Hasil dari pola yang dibuat, pada akhirnya digabungkan untuk membentuk gambaran yang lebih lengkap.

Sinyal yang diterima di setiap antena harus dicocokkan gelombang demi gelombang, bahkan jika antena parabola berada di sisi lain globe. Jadi, setiap lokasi dilengkapi dengan jam atom.

Keberhasilan EHT dalam mendeteksi M87* dan Sagitarius A* memberikan bukti ganda tentang lubang hitam supermasif. Sejauh ini, teori relativitas umum Einstein belum mampu menjelaskan apa yang terjadi di lubang hitam pada skala infinity terkecil.

“Lubang hitam adalah lingkungan ‘paling ekstrim, kacau dan bergejolak’,” jelas astrofisikawan Jerman, Heino Falckeke Agensi Media Prancis.

Namun berkat EHT, aspek teori fundamental ini sekarang dapat diuji.

Periksa Berita dan Artikel lainnya di Google Berita



KONTEN YANG DIPROMOSI

Video Unggulan


Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • 8 Keuntungan Hobby Memasak, Bisa Menghasilkan Uang!
  • 7 Potret Ghea Youbi Sebagai Gadis Mamba, Cantik Sekali! : Okezone Lifestyle
  • Tak Hanya Pandai Bernyanyi, 5 Idol K-Pop Pria Ini Punya Skill Memasak Bak Koki!
  • Rekomendasi 8 Film Korea yang Diadaptasi dari Kisah Nyata
  • Kampanye IM3 ‘Becoming Indonesia’, Ajak Generasi Muda Bangga Bekerja Sama dengan Freedom Internet | RADAR BOGOR

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • August 2022
  • July 2022

Categories

  • Bisnis
  • hewan peliharaan
  • Hiburan
  • Kesehatan
  • memasak
  • Olahraga
  • Sains
  • Teknologi
  • hubungi kami
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat & Ketentuan
  • tentang kami
©2022 berita harian terbaik | Design: Newspaperly WordPress Theme