CC0 Domain Publik
NASA berencana mengirim manusia lain ke bulan dalam dekade ini. Seberapa sering bulan terkena benda luar angkasa? Apakah aman bagi manusia untuk pergi ke sana?
Nationalgeographic.co.id—Untuk waktu yang lama, bulan telah diamati memiliki kawah besar yang tidak terlindung oleh atmosfer. Sangat mungkin satelit bumi ditabrak oleh berbagai benda luar angkasa.
Hal ini menjadi pertimbangan ketika NASA berencana mengirim manusia pertama ke bulan pada 1960-an. Ketika misi itu dilakukan pada tahun 1969, mereka mengantisipasi agar para astronot tetap aman, dengan menjaga pakaian dan peralatan para astronot agar tidak hancur oleh batu luar angkasa.
Benda luar angkasa hanya satu milimeter cukup besar untuk menembus pakaian astronot. Untungnya, para astronot saat mengunjungi bulan tidak dalam bahaya yang terlalu besar, menurut Bill Cooke, kepala Kantor Lingkungan Meteoroid NASA. “Kemungkinan seorang astronot tertabrak benda berukuran milimeter adalah seperti satu dalam sejuta per jam per orang,” katanya dalam sebuah pernyataan. Ilmu Langsung.
Jadi, berapa banyak benda yang menabrak bulan setiap hari? Pemahaman ini penting diketahui sebagai dasar bagi NASA mengingat rencananya mengirim manusia kembali ke sana pada 2025. Ke depan, mereka juga bercita-cita membangun pangkalan di permukaan atau di sekitar bulan.
Cooke dan rekan-rekannya di departemennya terbiasa memahami benda-benda apa saja yang ada di sekitar Bumi dan Bulan.
Setiap tahun, Bumi dihantam oleh sekitar 6.100 meteor yang cukup besar untuk jatuh ke tanah, atau setara dengan 17 meteor per hari. Benda-benda ini tidak termasuk benda-benda kecil yang langsung dibuang ke atmosfer tanpa terlihat oleh mata telanjang, atau debu luar angkasa. Jadi, Cooke akrab dengan benda apa pun yang menghantam Bumi setiap hari.
Begitu juga di Bulan, Cooke menjelaskan tentang berapa banyak benda luar angkasa yang menabraknya, tergantung ukurannya. Objek yang lebih kecil dari satu milimeter tidak dapat dihitung dengan tepat, tetapi diperkirakan antara 11 dan 1.100 ton debu menghantam bulan setiap hari. Massa ini setara dengan 5,5 mobil.
“Ada sekitar 100 meteoroid seukuran bola pingpong yang menabrak bulan setiap hari,” katanya. Dengan demikian, diperkirakan ada 33.000 meteoroid per tahun yang menabrak bulan. Meskipun ukurannya kecil, masing-masing batu seukuran bola pingpong ini dapat menghantam permukaan bulan dengan kekuatan 3,2 kilogram dinamit.
Jumlah itu tidak termasuk meteoroid lebih besar yang lebih jarang menghantam. Cooke memperkirakan bahwa objek yang lebih besar, seperti 2,5 meter, bisa menabrak bulan setiap empat tahun.
Para ilmuwan dapat mempelajari efek bulan dalam beberapa cara. Dari permukaan bumi, para ilmuwan dapat mengamati dengan teleskop untuk mengamati dampak di bulan.
Menurut NASA, meteoroid dapat mencapai permukaan bulan dengan kecepatan 20 hingga 72 kilometer per detik. Tabrakan itu bisa menghasilkan kilatan cahaya yang bisa diamati dari Bumi.
Baca juga: Meteorit Chelyabinsk Rusia Mungkin Bagian dari Tabrakan Bumi Kuno
Baca Juga: Nekroplanetologi, Bidang Studi Astronomi yang Baru Dikenal
Baca Juga: Seberapa Mudah Membuat Oksigen Dari Air Di Bulan dan Mars?
Para ilmuwan juga dapat menggunakan pesawat luar angkasa yang mengorbit bulan seperti Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA. Probe mampu mengamati kawah yang dihasilkan dari dampak.
Meteoroid yang bergerak sangat cepat, terutama jika beratnya hanya lima kilogram, dapat meninggalkan kawah selebar sembilan meter, dan melemparkan 75.000 kilogram tanah dan batu ke permukaan bulan.
Jika meteoroid menghantam, dampaknya akan menghasilkan 1.000 ton TNT, atau 6,67 persen lebih rendah dari bom Hiroshima. Besarnya ukuran dan selang waktu kemungkinan terjadinya tumbukan membuat kita tidak heran jika permukaan bulan bopeng dengan berbagai kawah akibat efek tersebut. Bisa dibayangkan jika diledakkan setiap empat tahun sekali dengan ukuran sebesar itu, akan seperti bulan dengan laut yang menggenangi kawahnya.
Namun, kata Cooke, dampak tersebut tidak menghalangi pengiriman manusia ke sana karena bulan cukup lebar untuk dikunjungi. “Jika Anda memilih sepetak kilometer persegi tanah, itu akan dihantam oleh salah satu meteoroid seukuran pingpong setiap seribu tahun atau lebih,” jelasnya.
Periksa Berita dan Artikel lainnya di Google Berita
KONTEN YANG DIPROMOSI
Video Unggulan