Bocah ini terobsesi dengan luar angkasa. Sebagian abunya akan pergi ke luar angkasa dan ditempatkan di permukaan Bulan.
Mimpi – Matthew Liam Gallagher dari Lakeland, Florida, Amerika Serikat meninggal pada 18 Mei 2022. Sejak kecil ia bercita-cita menjadi astronot. Sebelum dia bisa menjadi astronot, Tuhan memanggilnya.
Untuk memenuhi keinginan Matthew yang meninggal pada usia 11 tahun, keluarganya memiliki misi khusus. Mereka ingin meletakkan abu Matthew di luar angkasa.
Ayah Matthew, Marine Scott Gallagher, mengatakan bahwa putranya terobsesi dengan luar angkasa. Putranya sangat ingin menjadi astronot sejak berusia 5 tahun.
“Seluruh ruangan bertema luar angkasa. Dia telah mengajari guru-gurunya, bahkan guru sainsnya, hal-hal tentang luar angkasa yang tidak mereka ketahui,” kata Cori, ibunda Matthew. Rubah 13.
Matthew bahkan tahu bahwa untuk pergi ke luar angkasa, dia harus menjadi pilot terlebih dahulu. Dalam obituarinya, pihak keluarga menceritakan bahwa Matthew telah memikirkan matang-matang rencana hidupnya agar suatu saat ia bisa mewujudkan mimpinya pergi ke luar angkasa.
1 dari 4 halaman
Akan Terbang Pada 2023
Orang tuanya kemudian menemukan Celestis Memorial Spaceflights, sebuah layanan yang membawa abu jenazah untuk ditempatkan di luar angkasa. Mereka memutuskan untuk menggunakan layanan tersebut.
Menurut situs webnya, Celestis Memorial Spaceflights, “itu telah membantu keluarga di seluruh dunia memperingati kehidupan orang yang mereka cintai yang telah meninggal”. Sejak 1997, organisasi tersebut telah mengorganisir 17 misi untuk keluarga yang ingin mengirim orang yang mereka cintai ke luar angkasa.
Keluarga Matthew memilih “penerbangan luna”. Beberapa abu Matthew akan pergi ke luar angkasa dan ditempatkan di permukaan Bulan. Untuk menggalang dana, keluarganya membuka donasi online.
Sejauh ini, keluarga Matthew telah berhasil mengumpulkan US$10.000 dari target US$14.000 melalui GoFundMe. Penerbangan yang dipesan oleh keluarga Matthew itu dijadwalkan akan diluncurkan pada 2023.
Sumber: CafeMom
2 dari 4 halaman
Hobi mencoret-coret, bocah 12 tahun ditandatangani oleh Nike
Mimpi – Jangan melarang jika anak suka menggambar dan mencoret-coret. Mungkin itu bakat terpendam. Seperti yang terjadi pada Joe Whale, yang dikenal sebagai The Doodle Boy.
Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dari Shropshire, Inggris sangat gemar menggambar atau mencoret-coret. Gambar yang dibuatnya berupa kartun, grafik dan fantasi. Awalnya, dia sering dimarahi gurunya saat menggambar di kelas.
Ternyata kegemaran Paus itu yang membuat banyak perhatian orang. Foto tersebut kemudian menjadi viral di banyak media sosial dan membuat salah satu pemilik restoran memintanya untuk menggambar di dinding salah satu restoran miliknya.
3 dari 4 halaman
Mimpi Besar
© Instagram The Doodle Boy
Sejak saat itu, Whale telah membuat banyak karya, seperti buku mewarnai, komik hingga poster. Kini, ia bahkan mendapat tawaran dari Nike, brand olahraga ternama, untuk berkolaborasi.
“Ini adalah salah satu impian saya. Nike adalah hal besar dan ada banyak hal menyenangkan yang akan datang yang membuat saya sangat bersemangat.
Saya tidak terlalu memikirkan apa yang saya lakukan, saya hanya melanjutkan dan menciptakan dari pikiran saya. Saya tidak benar-benar berencana, saya hanya melakukan apa yang saya rasakan,” kata Paus Mirror.co.uk.
4 dari 4 halaman
Hobby Menggambar Sejak Usia 3 Tahun
Bentuk kerjasama antara Whale dan Nike belum dijelaskan secara detail dan membuat banyak orang penasaran. Paus mulai menyukai menggambar sejak usia 3 tahun, pada usia 7 tahun ia mulai menemukan coretan ciri khasnya.
© Instagram The Doodle Boy
Sejak itu, Paus menjadi ‘kecanduan’ menggambar dan sering mencorat-coret saat pelajaran. Akhirnya, orang tuanya memasukkannya ke kelas menggambar khusus sepulang sekolah untuk menunjukkan bakatnya.
Orang tua yang peka terhadap minat dan bakat anak sangat baik. Ini membantu anak untuk lebih fokus menjadi yang terbaik dalam apa yang dia sukai.