Jakarta (ANTARA) – Bagi sebagian orang, memelihara hewan peliharaan merupakan hal yang menyenangkan, selain bisa bermain dengannya, juga mampu mengisi kekosongan di hati, terutama bagi mereka yang sering dilanda gangguan kesehatan mental, seperti menekankan.
Selain dapat menjaga kesehatan mental, memelihara hewan juga dapat melatih kita untuk disiplin waktu dan memupuk persahabatan dengan hewan yang dipelihara.
Tak jarang beberapa orang lebih menyayangi hewan peliharaannya daripada teman atau kerabatnya. Padahal, di luar negeri banyak orang yang memberikan sebagian atau bahkan seluruh harta warisannya kepada hewan peliharaannya ketimbang anggota keluarganya.
Namun, apa jadinya jika hewan peliharaan yang dipelihara tiba-tiba sakit, entah karena berinteraksi dengan hewan lain atau perawatan hewan yang kurang baik.
Bagi sebagian orang yang sudah mapan pekerjaan atau orang tua yang memiliki kekayaan berlebih, hal itu bukanlah masalah besar, karena mereka memiliki uang untuk membayar perawatan hewan peliharaan di klinik hewan ternama dengan penangan yang baik, peralatan yang canggih dan dokter yang profesional.
Tak jarang yang kebanyakan terjadi adalah pemilik hewan peliharaan adalah orang biasa bahkan cenderung memiliki perekonomian yang lemah sehingga bingung mengalokasikan dana pendapatan untuk perawatan hewan peliharaan.
Bukannya ingin merawat hewan dengan modal minim dengan bantuan internet malah membuat hewan mati.
Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang berlokasi di Ragunan, Jakarta Selatan menjadi alternatif bagi warga Jakarta untuk memeriksakan dan merawat hewan peliharaan dengan harga terjangkau.
Puskeswan Ragunan berada di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dikelola oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) dan telah berdiri selama 30 tahun melayani warga Jakarta yang memiliki keluhan hewan peliharaan.
Terjangkau
Dengan biaya sekitar Rp. 50 ribu, pemilik hewan peliharaan bisa memeriksakan dan melakukan pengobatan serta berkonsultasi dengan dokter yang bertugas menangani penyakit dan konsultasi perawatan setelah sembuh, seperti apa yang harus dilakukan.
Untuk penyakit berat, biaya operasi sekitar Rp. 250 ribu, biayanya bisa bertambah jika setelah operasi masih membutuhkan beberapa perawatan.
Jam operasional Puskesmas Ragunan mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, namun petugas keamanan yang berjaga mengatakan pendaftaran hanya sampai pukul 14.00 WIB, untuk mengantisipasi banyaknya warga yang datang untuk memeriksakan dan merawat hewan peliharaan.
Terlihat di sudut tempat parkir motor, kakak beradik yang membawa tas berisi kucing peliharaan dalam kondisi panik mendatangi Puskeswan.
Sambil duduk sesekali mereka mengelus dan memberikan seekor kucing peliharaan minuman yang seolah terengah-engah tanpa mengetahui penyebab penyakit kucing tersebut.
Muhammad Alif Ramadhan, pemilik kucing, mengatakan alasan membawa kucing peliharaannya ke Puskeswan karena lebih dekat dengan tempat tinggalnya dan harganya lebih murah jika dibandingkan dengan klinik tempat perawatan dan perawatan hewan (Pets care).
Dia dan adiknya dengan cemas menunggu kabar dari dokter yang telah mendiagnosis penyakit pada kucing peliharaan mereka.
Tak lama kemudian dokter keluar dan memberitahukan bahwa ada bercak atau infeksi pada paru-paru kucing peliharaannya yang mungkin disebabkan karena berinteraksi dengan kucing lain yang membawa penyakit pernapasan.
Kucing peliharaan juga disarankan untuk dirawat di rumah sakit hingga sembuh untuk mengantisipasi penyebaran kemungkinan virus atau bakteri menular ke kucing lain.
Ramzi selaku Kepala Unit Pelaksana Puskeswan Ragunan mengatakan ada beberapa jenis penyakit yang perlu pengobatan, seperti kelompok virus suspek, kelompok bakteri, kemudian pasca operasi atau tindakan yang perlu dilakukan setelah operasi.
Ada enam dokter yang bertugas menjaga, ada dokter poli umum, dokter bedah, dokter rawat inap, dan lain-lain.
Dalam sehari Puskeswan Ragunan biasanya menangani kurang lebih 100 ekor hewan, bahkan terkadang lebih, sesuai dengan keadaan.
Jenis Hewan
Hewan yang sering diperiksa dan dirawat umumnya adalah hewan peliharaan rumah seperti kucing, anjing, reptil, tetapi ada juga hewan eksotis atau hewan peliharaan yang tidak biasa ditempatkan bersama manusia, umumnya spesies liar seperti ular, kemudian ada juga jenis unggas. , ayam, burung dan juga ada hewan ternak seperti kambing.
Sekitar 70 persen hewan yang diperiksa dan dirawat adalah kucing ras, mulai dari kucing domestik, kucing ras, dan persilangan campuran antara kucing domestik dan kucing ras.
Pemeriksaan standar yang dilakukan di Puskeswan terdiri dari penimbangan berat badan hewan, pengukuran suhu tubuh, palpasi glukosa mata, glukosa hidung, palpasi abdomen, dan pemeriksaan kelainan fisik dan mental pada hewan peliharaan.
Palpasi adalah tindakan meraba dengan satu atau kedua tangan untuk mengkonfirmasi apa yang kita lihat dan mengungkapkan hal-hal yang tidak terlihat untuk membedakan tekstur, dimensi, konsistensi, suhu, dan kejadian lainnya.
Selain perawatan dan pengobatan, Puskeswan juga memiliki beberapa fasilitas lain seperti laboratorium, Ultrasonografi (USG), poli bedah, sterilisasi gratis, nebulator veteriner dan inkubator hewan.
Laboratorium di Puskeswan digunakan sebagai penunjang untuk mendiagnosis penyakit seperti melihat infeksi dan peradangan yang menginfeksi hewan peliharaan, bukan untuk mengembangkan vaksin atau obat-obatan.
Puskesmas Ragunan juga bekerjasama dengan beberapa instansi pemerintah dan swasta untuk memudahkan warga mengakses pemeriksaan, pengobatan, perkembangan dan penyebaran penyakit baru pada hewan dan obat baru seperti PDHI (Persatuan Dokter Hewan Indonesia), IPB, UNSIA, dan masih banyak lagi. lagi.
Di tempat ini juga terdapat taman kucing yang digunakan untuk menampung sejumlah kucing dari seluruh DKI Jakarta yang terlantar dan terlantar oleh pemiliknya.
Kucing di Taman Kucing dirawat dengan baik melalui pemberian makan secara teratur, pemeriksaan kesehatan dan ada area bermain yang luas untuk kucing.
Puskeswan Ragunan Cat Park juga memberikan fasilitas adopsi bagi warga Jakarta yang ingin memelihara kucing yang kesehatannya terjamin.
Sedangkan kucing liar yang akan dipelihara juga bisa disterilkan secara gratis.