ILUSTRASI. Saham GOTO Underweight Morgan Stanley, Apa Artinya?
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID – Jakarta. Morgan Stanley memberikan rekomendasi underweight pada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Apa yang dimaksud dengan saham underweight?
Harga saham GOTO pada perdagangan Jumat 22 Juli 2022 ditutup pada level 308, naik 8 poin atau 2,67% dibandingkan hari sebelumnya. Selama perdagangan seminggu yang lalu, harga saham GOTO terakumulasi turun 14 poin atau 4,35%.
Di tengah tren penurunan harga saham GOTO, Morgan Stanley menyematkan rekomendasi underweight. Analis Morgan Stanley Asia Mark Goodridge dan Da Wei Lee melakukan riset pada 19 Juli 2022, merekomendasikan saham GOTO untuk underweight dan target harga Rp 230.
“Target harga kami menyiratkan bahwa saham GOTO diperdagangkan pada 12,5x 2023 EV/Rev,” jelasnya. Valuasi harga saham GOTO sebesar Rp. 230 masuk akal karena GOTO pantas mendapatkan yang lebih premium dari rekan-rekannya. Hal ini karena potensi pertumbuhan pendapatan rata-rata GOTO pada tahun 2021-2024 lebih cepat sebesar 69% vs rekan-rekan sebesar 33%.
Morgan Stanley juga menilai valuasi saham GOTO sangat mahal. TAM yang lebih kecil, profitabilitas yang lebih rendah, dan uang tunai yang lebih sedikit karena itu, Morgan Stanley menyarankan untuk membeli saham GOTO dengan harga diskon vs. rekan kerja.
“Saat ini saham GOTO diperdagangkan pada 20 kali Nilai Perusahaan terhadap Pendapatan untuk tahun 2023, jauh lebih tinggi dari rekanannya di 2x.
Baca Juga: 10 Saham Dengan Kenaikan Harga 187%-595%, Cek Yang Masih Bagus Untuk Dibeli
Arti kurang berat badan
Underweight merupakan salah satu istilah dalam perdagangan saham yang perlu dipahami oleh investor. Underweight artinya saham tersebut diperkirakan akan mengalami penurunan harga dibandingkan dengan saham-saham lain di sektor yang sama.
Lawan dari kurus adalah kelebihan berat badan. Overweight adalah istilah untuk kondisi suatu saham yang diprediksi akan mengalami kenaikan lebih dari saham-saham lain dari sektor yang sama.
Analis biasanya menyarankan investor untuk membeli saham yang kelebihan berat badan. Namun, rekomendasi saham yang kelebihan berat badan ini lebih rendah dari rekomendasi beli yang kuat.
Analis Morgan Stanley
Dalam studi 19 Juli 2022, Morgan Stanley sempat meragukan harga saham GOTO. Pasalnya, jika dibandingkan dengan dua mitra Super Application lainnya yaitu Sea Ltd dan Grab, GOTO memiliki total addressable market (TAM) yang kecil.
Tak hanya itu, Goodridge meragukan potensi GOTO untuk meraih profitabilitas struktural. Apalagi uang tunai GOTO lebih sedikit.
Ini dikombinasikan dengan penilaian yang sangat mahal. “Kami mencatat bahwa GoTo mungkin hanya dapat menyelesaikan masalah dan dapat menghasilkan uang setelah tahun 2025,” jelas Goodridge dalam penelitian tersebut.
Namun ke depan ada kemungkinan GOTO akan menjadi bisnis yang lebih kuat dari GRAB karena memiliki e-commerce yang termasuk dalam superapps.
Morgan Stanley memperkirakan pendapatan dari total pasar yang dibidik GOTO pada 2025 mencapai US$ 18 miliar. Jauh lebih kecil dari TAM Sea Ltd di Asia Tenggara sebesar US$ 30 miliar. Begitu juga dengan TAM GRAB sebesar US$ 20 miliar.
Sea dan Grab lebih besar karena masing-masing bisnis ini berada di lebih banyak negara. GoTo yang fokus utamanya ada di Indonesia. “Kami memperkirakan GoTo telah kehilangan pangsa pasarnya di pasar utamanya di Indonesia dan berbagi dengan Grab,” ujarnya. Sementara itu, e-commerce harus melawan Shopee.
Karena itu, Morgan Stanley memperkirakan, profitabilitas lebih rendah daripada rekan-rekan ASEAN dan memiliki lebih sedikit uang tunai. “Kami memperkirakan segmen on-demand dan e-commerce GoTo hanya akan mencapai profitabilitas EBITDA masing-masing pada 2024-2025,” proyeksinya.
Persaingan yang ketat dan kurangnya kepemimpinan pasar yang jelas di kedua segmen membuat dana tunai GOTO akan terus menyala hingga saat itu. “Kami berharap GOTO telah melewati saldo kasnya saat ini dalam beberapa tahun. Kami berharap GoTo menghasilkan laba EBITDA pertama yang disesuaikan pada tahun 2025, serupa dengan
GRAB,” jelas Goodridge.
Meski demikian, Morgan Stanlet memperkirakan, profitabilitas segmen tersebut secara struktural lebih rendah dibandingkan Grab (untuk on-demand) dan Shopee Southeast Asia + Taiwan (untuk e-commerce). Hal ini dikarenakan average order value (AOV) lebih rendah untuk segmen on demand. Tidak hanya itu untuk segmen e-commerce juga kurang menguntungkan karena tingkat margin yang rendah dan kurang menguntungkan
Morgan Stanley menilai faktor risiko saham GOTO adalah jika keluar dari pasar Singapura dan Vietnam. Jika GOTO lebih berani dalam persaingannya, maka EBITDA GOTO akan mencapai titik impas lebih cepat dari yang diperkirakan di pasar inti Indonesia, pengurangan biaya yang signifikan yang berarti GoTo tidak perlu menambah modal tambahan dalam tiga tahun ke depan.
Itulah rekomendasi saham GOTO menurut analis Morgan Stanley. Ingat disclaimer on, semua risiko investasi berdasarkan rekomendasi saham GOTO di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Periksa Berita dan Artikel lainnya di Google Berita
DONASI, Dapatkan Voucher Gratis!
Sebagai ungkapan terima kasih atas perhatian Anda, ada voucher gratis senilai donasi yang dapat digunakan untuk berbelanja di Toko KONTAN.